Selasa, 24 November 2015

STRATEGI TRADING


Image result for trading saham
Dalam melakukan segala sesuatu.. kita pasti punya tujuan.  Ada memanf yang namanya tujuan hidup. Tapi saya tidak mau bahas itu disini.  Saya kepingin kita bertanya kepada diri kita masing-masing: Apa sih tujuan kita melakukan beli-jual saham? Apa sih tujuan kita setiap hari melototin running trade, cari berita dan data di internet, mengatur strategi, telpon kesana-kesini cari info?

Kalau jawaban Anda adalah ‘profit’, ‘peningkatan aset’, ‘mencari uang’, atau yang sejenisnya… berarti anda sudah menempuh jalam yang benar. Akan tetapi.. selain ‘arti finansial’.. apa lagi sih yang anda cari?

Kalau Saya menanyakan hal itu pada diri Saya sendiri.. maka jawaban Saya sudah pasti: ‘ketenangan jiwa’…’ketenangan bathin’.

Mungkin Anda akan mentertawakan Saya. Maklum… Anda pasti juga sering melihat kalau Saya suka memberikan ‘teguran yang sangat keras’ pada mereka-mereka yang konsepnya tidak sejalan dengan Saya.  Kalau dengan itu kemudian Anda memandang Saya sebagai ‘orang yang sukanya berantem’.. Saya juga tidak menyalahkan Anda.  Maklum saja.. dengan ilmu dan jam terbang yang Saya miliki, Saya sering kali ‘berpersepsi’ mengenai ‘kemana arah semua akan pergi’. Atau… semacam ‘ah.. kalau caranya begini.. biasanya hasilnya gak akan jauh dari sono deh’. Dari gelagatnya saja, Saya sudah ‘berprasangka’ tentang hasilnya. Dan.. kalau kemungkinan hasilnya atau arahnya Saya tidak suka.. maka hanya ada satu kata: LAWAN!!! atau BONGKAR!!!  Perlawanan itu yang membuat hati saya tenang. Meski perlawanan itu juga yang membuat orang sering kali tidak nyaman kalau berhubungan dengan Saya.

Kembali ke masalah awal kita deh:  tujuan dari seorang trader.. selain keuntungan.. adalah ‘ketenangan jiwa’.  Ketenangan jiwa yang didapat dari ‘melakukan apa yang kita anggap benar’.  Karena Keuntungan adalah tujuan utamanya.. maka Saya akan berusaha agar ‘Untung itu Benar, Benar itu Untung’.  Artinya: kalau kita untung, untung yang konsisten loh ya.. bukan sekedar untung-untungan, maka sudah barang tentu kita benar.  Tapi disisi lain, kalau cara yang kita lakukan sudah Benar.. harusnya kita juga pasti untung…  Bisakah begitu?




Disini, ukuran yang gunakan hanya satu: PROFIT! Supaya hati Saya tenang.. Saya harus PROFIT.

Profit disini.. tentu saja bukan berarti setiap posisi beli yang Saya lakukan, hasilnya pasti untung. Tapi.. secara keseluruhan.. net aset saya harus terus meningkat. Percuma saja kalau setiap posisi beli-jual yang kita lakukan.. rata-rata keuntungannya adalah 200%, tapi secara keseluruhan net aset kita semakin hari semakin menurun karena 90% dari porto kita, adalah posisi nyangkut. Posisi kita bukan ‘plug and play’ or ‘buy and cuan’ or ‘trade and be happy’.. tapi lebih kepada ‘buy and pray’, ‘buy and hold+stress’, ‘buy and deny’.. atau apalah itu.

Saya itu adalah pemodal yang rasional.Saya itu orang yang gak mau rugi.  Karena saya gak mau rugi, maka saya gak suka lihat ada ‘rapot merah’ (angka minus) di porto saya. Minus yang dalam trading plan.. yang memang terjadi karena stoploss saya belum kena.. mungkin masih bisa ditolerir. Tapi.. kalau sudah minus yang gak jelas solusinya.. itu saya tidak mau… gak boleh itu terjadi.

Itu sebabnya… Saya selalu menekankan pada diri Saya sendiri:

Untuk prediksi.. Saya tidak boleh keliru untuk trend jangka menengah…  Prediksi jangka menengah ini nantinya menentukan: apakah harga turun ini untuk beli, atau harga turun ini untuk jualan (take profit atau cut loss).  Vice versa.  Tapi… untuk posisi trading… Saya harus mengikuti trend jangka pendek. Trend jangka paling pendek (intraday trend) kalau perlu!! Karena Saya benar-benar gak mau rugi!!!

So… Demi ketenangan jiwa.. sesuaikanlah strategi beli-jual Anda dengan arah dari trend jangka pendek!

Hehehe.. tapi ada resikonya juga siy.. kalau anda melakukan ini.. transaksi anda akan sangat massive.. beli-jual Anda akan menjadi sangat sering. Fee yang Anda bayar.. bakal sangat besar. Apakah itu jumlah sesuai untuk ketenangan jiwa yang bisa Anda peroleh?

Happy trading… semoga barokah!!!
Satrio Utomo

Tidak ada komentar:
Write komentar